Sumedang Hanya Satu Lemparan Kolor
Menurut Google Maps, ini adalah wilayah Sumedang bagian pusat. Artinya semua aktifitas perkotaan mulai ekonomi, sosial, politik & kemasyarakatan menjadi wajah utama dari total luas wilayah perkotaan yang mencapai 1.522,21 km2 dengan kepadatan penduduk 730,62 jiwa/km2. Kota ini secara ekonomi dan pembangunan mulai berkembang pesat terhitung dengan seiring perkembangan trend dan jaman. Banyak fasilitas-fasilitas komersil yang kian menunjang kebutuhan masyarakat sehari-hari, walaupun bertolak belakang dengan angka pengganguran usia produktif yang mencapai angka 45.000 jiwa.
Terlepas dari permasalahan kesejahteraan dan pendidikan masyarakatnya, pembangunan yang terus berjalan tidak diimbangi dengan movement yang seharusnya semakin membuat kotanya nyaman. Yang sangat terlihat jelas adalah semerawutnya volume kendaraan yang sebenarnya tidak tepat guna. Bukan tidak benar, tapi lebih ke tidak efektif. Hal inilah yang menjadikan kemunculan sebuah habit yang tidak produktif, penggunaan kendaraan dengan jarak tempuh yang tidak begitu jauh.
Bila kita menyadari bahwa Sumedang adalah sebuah kota kecil dimana akses antar ruang publik tidak seluas kota besar, seharusnya warga masyarakat di Sumedang terbiasa dengan berjalan kaki ke tujuannya masing-masing sesuai kebutuhan harian mereka. Namun pada kenyataannya, tidak sedikit warga masyarakat di Sumedang menggunakan kendaraan pribadinya untuk menempuh jarak 1-3km, padahal apabila semua bisa dioptimalkan dengan berjalan kaki atau memilih menggunakan kendaraan umum. Penataan permasalahan kota seperti PKL atau jalur-jalur padat akan lebih mudah ditata oleh masyarakat setempat.
Lalu apa yang menjadi masalah? Ego masyarakat. Dengan berbagai macam alasan seperti ketidaknyamanan infrastruktur, jarak yang dikira jauh, gengsi kelas sosial atau faktor usia bukanlah alasan yang tepat untuk tidak membiasakan diri berjalan kaki. Beberapa negara maju seperti Perancis, Jepang, Belanda, Inggris, Korea, Jerman dan Australia, kebiasaan berjalan kaki membawa dampak yang baik untuk membuat kota-kota dinegara tersebut menjadi lebih hidup dan aktif dalam setiap aksi pembangunan untuk wilayahnya sendiri.
Pertanyaannya, seberapa besar ego kita untuk tidak melangkahkah kaki di Sumedang? Bukankah di Sumedang itu kemana-mana hanya satu lemparan kolor?.
#sumedang #JawaBarat #Indonesia #tatakota #infrastruktur #PedagangKakiLima #PejalanKaki #Urban #Suburban #Kuliner #Pariwisata #Masyarakat #Kultur #Culture #Tourism #komunitas #bupati #bupatisumedang #pilkada #anakmuda #pengangguran #coffeeshop #warungkopi #bijikopi #kedaikopi #Sosial #Budaya #Wisata #coffee #interaksisosial